Blogger Template by Blogcrowds and Blogger Styles

.

“SAY NO TO DRUGS!”, “JAUHI NARKOBA!”, “KATAKAN TIDAK UNTUK NARKOBA!”, …. Kata-kata tersebut pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Pemerintah, lembaga pemerintah, maupun lembaga bukan pemerintah telah banyak melakukan tindakan-tindakan utnuk mencegah hingga mengatasi penyalahgunaan NARKOBA (Narkotika, Obat Terlarang dan Zat Aditif Lainnya) itu. Akan tetapi, kenyataannya penyalahgunaan NARKOBA kian marak dan tindakan tersebut belum membuahkan hasil. Sungguh ironis bukan?.
Entah siapa yang harus disalahkan? Yang kita tahu pasti, penyalahgunaan NARKOBA terjadi karena ada kesempatan dan kemauan dari individu untuk melakukannya.

PENYULUHAN ANTI-NARKOBA…???
Maraknya penyalahgunaan NARKOBA tidak hanya di kalangan pejabat-pejabat tinggi, para selebriti, tetapi juga di kalangan remaja, bahkan kini sudah sampai di kalangan anak-anak, mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu hingga pergaulannya.
Para remaja kini harus berhati-hati terhadap kehidupan pergaulannya di lingkungan dimanapun ia berada. Salah bergaul akan menghancurkan hidup kita, terutama jika pergaulan tersebut mengarah pada penyalahgunaan NARKOBA. Karena kita sebagai remaja, baik di dalam sekolah ataupun di luar sekolah seringkali menjadi sasaran utama penyalahgunaannya.
Banyak lembaga pemerintah ataupun bukan pemerintah mengadakan kegiatan seminar, penyuluhan, dan pelatihan untuk mencegah penyalahgunaan NARKOBA. Dan sasaran utama kegiatan tersebut pastilah remaja yang hingga kini masih menjadi penyumbang terbesar jumlah pemakai NARKOBA di dunia (Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, Penanggulangan Terpadu Penyalahgunaan NARKOBA Berbasis Masyarakat di DKI Jakarta, 2000). Cara tersebut seringkali digunakan, akan tetapi, berbagai penyuluhan, seminar ataupun pelatihan tersebut hanya memberikan informasi mengenai bahaya dan akibat penyalahgunaan itu sendiri, dan bukan membantu remaja untuk menghadapi kejamnya pergaulan serta memahami resiko dan rasa tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan (baik atau buruk). Jika remaja hanya diberikan informasi mengenai bahaya dan akibat penyalahgunaan NARKOBA, mereka justru hanya ditakut-takuti, dan malah terkadang ingin mencoba-coba, apakah bahaya dan akibat tersebut benar adanya.
Kegiatan seperti seminar, penyuluhan dan pelatihan tersebut memang dibutuhkan, tetapi harus dengan program yang lebih tepat dengan maksud tidak menakut-nakuti, tetapi sebagai informasi faktual yang ilmiah dan objektif.

GAUL SEHAT ALA REMAJA SEHAT
Sebagai remaja yang sangat rentan terhadap penyalahgunaan NARKOBA, kita dapat menghindari penyalahgunaan tersebut. Jika kita dapat menahan diri dari hasrat diri ingin mencoba-coba NARKOBA, kita pasti tidak akan terpengaruh terhadap penyalahgunaan obat terlarang tersebut. Jangankan ingin mencoba NARKOBA, mencoba sepuntung rokok pun harus kita tahan. Karena dimulai dari rokok itulah, kita akan terus mencoba menggunakan obat-obat lainnya yang lebih berbahaya.
Kehidupan pergaulan di era globalisasi yang telah terpengaruh budaya Barat, membuat kita seringkali terpengaruh mitos-mitos para profokator yang akan menjerumuskan kita. Misalnya “Ah,… kalau gue iseng-iseng nyoba NARKOBA, sekali… aja, gue nggak bakal ketagihan!”, kenyataannya sekali kita mencoba, kita bisa ketagihan seumur hidup kita. Sekali kita ketagihan, efek ketagihannya pun secara kejiwaan tidak akan hilang seumur hidup. “Ngedrugs bisa nolong gue menikmati hidup!”, kenyataannya NARKOBA akan mengacaukan perasaan kita, bahkan merusak hubungan kita dengan orang tua, guru, sahabat, dan orang-orang yang kita sayangi, sehingga membuat hidup kita tidak normal seperti sebelumnya. “Ngedrugs bisa nolong gue melupakan masalah gue…”, kenyataannya ngedrugs hanya bisa menolong orang untuk melupakan masalahnya untuk sementara saja. Narkoba tidak akan memecahkan masalah kita, bahkan justru menambah masalah kita. “Kan, nggak semua jenis NARKOBA itu berbahaya…”, kata siapa??! Orang yang merokok saja bisa sakit, bahkan meninggal, apalagi kalau kita pakai NARKOBA. Yang harus kita ketahui, NARKOBA yang beredar saat ini lebih gawat, terlalu banyak campuran zat lainnya, yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh kita hingga menyebabkan kematian (Penyuluhan Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, 2003).
Jika suatu saat terpikir oleh diri kita untuk menggunakan NARKOBA, maka tahanlah keinginan itu, cobalah berpikir ilmiah, apa NARKOBA bermanfaat bagi diri kita. Atau mungkin jika kita ditawarkan untuk menggunakan NARKOBA oleh siapapun, maka tolaklah semua tawaran yang akan menjerumuskan kita itu.
Banyak cara yang lebih baik untuk menjalani anugerah hidup yang telah diberikan kepada kita. Marilah kita bersama-sama memulai dari diri kita untuk menyadari bahwa kita mempunyai masa depan cerah, dan kita sama-sama harus bisa meraihnya dan bukan menghancurkannya dengan mendekati apalagi mencoba NARKOBA. Sebagai pelajar yang tentunya merupakan orang yang terpelajar, kita harus bisa memberi contoh hidup yang baik dan tidak meresahkan orang lain, paling tidak, kita dapat menjadi teladan bagi diri sendiri.
Kita bisa mengisi kehidupan remaja kita dengan belajar atau melakukan hobi dan bakan kita, dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler baik di sekolah maupun di luar sekolah, dan juga mengikuti organisasi di dalam maupun di luar sekolah. Dari kegiatan bermanfaat itu, kita bisa mendapatkan banyak informasi, bahkan pelatihan yang mungkin tidak kita dapatkan di pelajaran sekolah. Kita juga pasti akan mendapatkan banyak teman yang lebih terpelajar dan Insya Allah tidak menggunakan NARKOBA.
Pergaulan remaja yang sepertinya sulit sekali lepas dari ‘cinta monyet’ juga tidak salah. Remaja menyukai teman lawan jenisnya merupakan hal yang sangat wajar, karena pada usia remaja hormone dalam tubuh manusia mulai aktif bekerja dan mulai menimbulkan suatu konflik batin dalam diri remaja. Oleh karena itulah, ‘pacaran’ di usia remaja tidak dapat disalahkan. Akan tetapi, jika ‘pacaran’ di kalangan remaja tersebut sudah menlanggar norma-norma yang berlaku, baik norma masyarakat maupun norma agama, maka itu sudah tidak dapat dikatakan wajar. Berciuman, pergi hanya berduaan tanpa ditemani orang ketiga sebagai penengah, bahkan sampai melakukan hubungan seks, itulah yang sudah tidak dapat diterima logika, dan tidak layak dilakukan oleh remaja yang terpelajar.
Sadarilah kawan, kita kini menjadi sasaran utama penyalahgunaan NARKOBA dan kekejaman kehidupan politik dunia di era globalisasi ini. Dan kita juga harus sadar bahwa kitalah penentu kehidupan baik Bangsa dan Negara kita. Marilah bersama-sama kita wujudkan masa depan Bangsa dan Negara kita dengan mewujudkan cita-cita kita. Dan jangan sekali-kali kita mendekati apalagi mencoba NARKOBA. Karena kalau KITA KEBAL… NARKOBA MENTAL!!!
IDENTITAS DIRI


Nama : Ulfah Choiriyah.
Alamat sekolah : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 8 Kota Jakarta Timur
Jl. Balai Rakyat Rt. 15/01 Cakung, Jakarta Timur, 13910.
Telp. 021-4611845.
Website: http://www.man8-jkt.sch.id.
e-mail : man_delapan@yahoo.com.
TTL : Bekasi, 3 Oktober 1990.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Shinee - Minho